Sakuratoto |
Sakuratoto : Persugihan mungkin tidak asing buat kita semua bahkan banyak juga ayang mencari kekayaan dengan cara pintas seperti lewat persugihan. Mungkin ada orang yang mencari kekayaan dengan cara pintas dan tanpa pikir panjang.
Berikut ini kisah seorang Ibu yuang berjualan Nasi yang melakukan persugihan dengan Kera, mari kita simak kisah nya :
Dan lagi anak istrinya tinggal di jakarta(rumah ibunya) Saya lupa agak lupa tanggal berapa yang pasti sekitar tahun lalu Mas Hasan dan anaknya yang pertama Andi (bukan nama sebenarnya) pulang ke rumahya di bogor, dan pulangnya malam hari, karena perutnya juga sudah keronconagn dan Andi juga sudah teriak laper mampirlah Mas Hasan di sebuah warung nasi uduk.
Dengan kondisi laper makanlah Mas Hasan dan Andi, tanpa terasa Mas Hasan sudah menghabiskan 3 piring nasi uduk dan rasa ingin nambah masih saja ada, sedangkan si Andi pun sama, teriak minta tambah lagi sampai 5 piring.
Menurut Mas Hasan sih warung itu biasa saja, tidak begitu bagus tetapi anehnya pembelinya banyak sekali sampai ngantri hingga jalan raya.Akhirnya Mas Hasan dan Andi pulang dengan perasaan masih lapar, entah kenapa semenjak ke warung nasi uduk itu, si Andi selalu minta di belikan nasi uduk dan tidak mau nasi uduk di tempat lain, maunya di warung itu saja.
Berminggu-minggu hingga bulan tidak tahu apa enaknya, tapi herannya ada saja yang beli, dan selalu ramai pembli. Tapi ada juga yang dibawa pulang (di bungkus dan dimakan dirumah), anehnya kalau makan di rumah nasinya tidak enak. Hingga suatu ketika hal ini terdengar ke guru mengaji Mas Hasan.
Beberapa kali saya mau di ajak oleh Mas Hasan ke warung itu, tetapi entah kenapa saya selalu menolaknya, mungkin karena saya sendiri kurang suka santan. Andi semakin berubah, setiap makan di rumah seperti orang yang rakus akan makanan, sampai-sampai nasi 1 magicjar di lahapnya. Hingga suatu hari guru ngajinya menegur: "apakah kamu pernah makan di sebuah rumah makan?" Mas Hasan, menjawab "Tidak" sambil terus berpikir. Dia sendiri tidak menyadari kalau dia pernah makan nasi uduk di sebuah warung.
Akhirnya waktu pada suatu malam, saat Mas Hasan mengaji, sang guru yang merasakan keanehan pada perilaku makan Andi, mencoba menerawang tanpa memberi tahu Mas hasan. Setelah selesai pengajian barulah Sang guru memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak kasat mata yang selalu mengikuti Andi,
dan dari situlah diketahui bahwa warung nasi yang pernah didatangi Mas Hasan menggunakan mahkluk gaib siluman monyet, di mana setiap orang yang berkunjung memakan nasi uduk itu pasti lahap dan rakus sehingga tidak merasa kenyang biar pun sudah makan 10 Tetapi Mas Hasan masih tidak percaya, malam itu juga Mas Hasan di buka mata batinnya oleh sang Guru ngaji,
dan di ajak pergi ke warung tersebut. Sesampainya di sana alangkah terkejutnya Mas Hasan, dia melihat dengan mata kepala sendiri, penampakan di dalam warung tersebut ada puluhan monyet, dengan mata yang menyala merah dan taring yang runcing, sedang bergelayutan di punggung setiap pembeli yang makan nasi. Dan nasi yang di sajikan pun bukan nasi asli yang sebelumnya dia lihat tetapi nasi basi yang kering dan sudah berjamur serta kutu-kutu kecil yang bertebaran.
Sesampainya di rumah si Andi di beri segelas air putih oleh guru Ngaji, dan Alhamdulillah, makannya sudah kembali normal, tidak lagi rakus. Sampai kisah ini di tulis, mas Hasan jadi enggan makan nasi uduk, entah trauma atau memang karena merasa takut kalau-kalau mengalami hal yang sama. Semoga kisah ini dapat mengingatkan kita, agar lebih berhati-hati saat makan diluar rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar